Kalau teman-teman ingat, saya pernah bilang saya seorang mahasiswa yang berkuliah di kota orang. Nasib anak perantauan yang gak punya kerabat di sini ya jadi hanya berujung di kamar petak yang kalian sebut kos.
Disclaimer : Tulisan ini tidak ditujukan untuk memojokkan pihak tertentu, hanya sebatas keprihatinan. Apabila menyebabkan nyeri hati, mungkin saja ada hal-hal yang memang benar adanya Anda lakukan. Mungkin lhoh ya ini! :D

Sudah lama rasanya kenginginan menulis tentang hal ini, tapi malah numpuk dan terpendam. Memang, awal dari kenginginan ini adalah perasaan geram melihat kejadian sehari-hari pengendara yang ada disepanjang jalan yang gw temui kemanapun gw jalan. Ya tapi ujung-ujungnya lupa karena waktu sampe tempat tujuan rasa geramnya hilang, huffh.

Tapi rasanya saat ini tekad gw udah bulat buat nulis tentang ini. Haha *yah enggak apa-apa sih ini memang tidak penting hanya ingin berbagi cerita dan pemikiran*

Kenapa tulisan ini diberi judul “Imbalance Attitude Indonesian Driver” karena dari semua pengendara yang gw temui dijalan (baik motor maupun mobil, dari yang biasa saja sampai dengan yang mahal luwar biasa) rata-rata memiliki perilaku berkendara yang tidak seimbang dengan kemampuannya membeli kendaraan.

Menurut gw, pada dasarnya ketika kita punya kemampuan melakukan apapun harusnya kita juga mempunyai kewajiban yang sama untuk bertanggung jawab atas hal yang sudah kita mampu lakukan.

Dan dalam hal berkendara dijalan yang udah pasti banyak orang ya kan! Otomatis kewajiban kita bertanggung jawab dalam berkendara jadi berkali-lipat, make senses ga?
Nih ya, sebagai informasi "Setiap pengguna jalan (baik pengendara maupun pejalan kaki) memiliki hak yang sama yaitu untuk merasa aman, nyaman, selamat, sehat, sentausa mengantarkan rakyat Indonesia kedalam pintu gerbang... ... ... well hehe yang terakhir lebay sih. 
Intinya, setiap dari kita yang menggunakan jalan mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk merasa aman, nyaman, dan selamat dalam menggunakan jalan.

Balik lagi ke tindakan yang tidak seimbang antara kemampuan membeli kendaraan dengan kemampuan bertanggung jawab atasnya, mari kita sebutkan beberapa perilaku (yang mungkin pernah kita temui atau bahkan lakukan) dijalan :
·       Buang sampah sembarangan saat berkendara 
·       Meludah sembarangan saat berkendara  
·       Buang abu rokok/merokok saat berkendara 
·       Main gadget saat berkendara 
·       Belok/minggir tanpa kasih sein
·       Mendahului saat ditikungan
·       Melawan arus
·       Melanggar lampu lalu lintas
·       Memacu kendaraan lebih dari batas yang ditentukan saat berada pada gang kecil
·   Dan kelakuan ajaib lainnya 
Coba dipilih yang mana yang sudah pernah dilakukan atau mungkin yang paling sering dilakukan. hehe dalam hati aja pilihnya.

Mari kita contohkan dimana letak tidak seimbangnya sikap pengendara dijalan dari hal yang paling sederhana.
Misalnya : ada pengendara mobil mewah yang harga mobilnya saja bisa dapat rumah didaerah Graha Raya tapi buang sampah sembarangan (membuang diluar mobil saat mobilnya bergerak).
Secara awam kita bisa lihat, mampu membeli mobil seharga rumah tapi tidak mampu beli tempat sampah untuk membuang sampah saat berkendara. Lihat kan? Bertapa tidak seimbangnya sikap pengendara dijalan (sebagian)

Iyah memang hal-hal diatas bagi sebagian orang bisa dibilang hal yang lumrah terjadi saat berkendara, tapi apa iya masih dibilang lumrah kalau mengganggu kenyamanan, keamanan dan keselamatan pengguna jalan yang lain?

Iyah memang ada beberapa hal-hal diatas yang secara enggak sengaja kita lakukan termasuk gw sih, tapi marilah kita sama-sama tobat ahahah dan belajar mengetahui dan mengerti hak dan kewajiban kita dalam menggunakan jalan.

Udah itu aja deh sharing pemikirannya hehe udah kepanjangan juga ini tulisannya.

See You Next Post Pals...!

Warm Regards,

Riris






Marvel dan DC semakin panas. Tiga tahun kedepan bakalan jadi 3 tahun paling panas. Marvel & DC seperti berkompetisi mendapatkan fans. Meskipun, gua sebagai penikmat keduanya gak bisa overall prefer Marvel atau DC. Karna masing-masing punya cara sendiri buat dinikmatin. Ntah kenapa diumur gua yang udah 18 ini gua lebih suka nonton film superheroes gini ketimbang genre film lain. Ya keitung positiflah daripada nonton film biru, iya smurf.


Makin kesini gua makin tertarik lagu-lagu dari Justin Bieber. Baru-baru ini juga satu lagu dari dia bikin gua ngerasa kaya "wah anjir! ini bener banget!" Lagu yang gua maksud yaitu I'll Show You. Dari sepenangkapan gua, lagu ini diciptain khusus buat haters doi yang lebih tau kehidupan doi daripada fans-nya sendiri.

My life is a movie, and everyone's watchin'.

Kehidupan seorang megabintang emang gak gampang. I'm obviously not one of it. But, yeah! Definitely not easy! Jadi sorotan sana sini. Ruang gerak terbatas. Paparazi dimana-mana. Dan yang namanya kehidupan pribadilu juga gak bakal jadi pribadi lagi. Ketika itu udah terjadi, mungkin jadi gila adalah resikonya. 

Sometime it's hard to do the right thing,
when the pressure's coming down like lightning.

Berada dalam tekanan pasti buat semua orang susah berfikir jernih. Jadi sorotan juga tekanan. Ketika semua perhatian tertuju ke elu, ekspektasi mereka adalah tuntutan buat elu. Tuntutan yang harus lu tuntasin.

Ketika ekspektasi itu gak bisa lu penuhin, mereka mulai menekan. Ketika semua tekanan ada di pundaklu, ngambil keputusan emang gak gampang buat dilakuin. Gak semua tuntutan orang sama. Setiap keputusan yang bakal lu ambil pasti ada resiko. Serba salah.

Gua ngerti disini dilema yang besar pasti dirasain doi. Ketika lu mencoba buat menuhin ekspektasi, permintaan, tuntutan semua orang yang mendukunglu, disaat yang sama pula lu pengen bebas, pengen berekspresi, pengen ngelakuin yang gua banget tanpa tuntutan sana sini.

Dari ekspektasi fans dan keinginan buat bebas berekspresi yang gak sejalan, muncul tabrakan yang menyebabkan fans kecewa dan hilang peduli, atau bahkan mulai munculnya hater. Begitu juga dalam hidup manusia biasa. Dalam hal ini fans kita ibaratkan keluarga, teman dan lingkungan sekitar. 

Mereka emang berekspektasi tinggi terhadap kita untuk jadi begini, menuntut kita untuk begitu, tapi mereka pun sebenernya gak tau apakah itu emang untuk kita atau the broken dreams of them yang mereka paksakan ke kita? Semua orang gak sama begitu juga ekspektasi mereka. Semua orang juga gak sama, begitu juga suara hatinya.
This life's not easy
I'm not made out of steel
Don't forget that I'm human
Don't forget that I'm real
You act like you know me
But you never will
But that's one thing that I know for sure