The Tukang Parkir.

Leave a Comment

Beberapa waktu lalu gua pulang sekolah dalam keadaan aus. Naek motor 15 km ditengah keringnya Jakarta dan teriknya matahari, gimana gak aus? Akhirnya gua nyari yang jualan minuman dipinggir jalan. 

Akhirnya gua liat ada Indomerek. Lumayan sekalian ngadem. Waw sepertinya Indomerek baru. Gua datang dan parkir tanpa beban apapun. Rada ngeri juga ya sepi gaada yang jagain, dari dalem gua intip-intip keberadaan motor gua sembari ngadem jajan. 

Gua kekasir dan bayar, mbaknya cakep juga. Mirip Pamila Safitri, pemain basket pasti kenal orang ini. Jago Dribble. Gua bayar dan buru-buru keluar, kasian motor gua dijemur didepan. Gua duduk di motor dan menikmati sejenak minuman yang gua beli. Keadaan masih sepi.

Lalu gua nyalain motor dan segera beranjak pergi. Tiba-tiba gua denger suara priwitan. "priuit... priuit... yak mundur-mundur... op... op..." Muncul lah dari arah belakang sesosok makhluk memakai seragam oren yang ditangan kirinya megang recehan, tangan kanannya melambai-lambai dan dilehernya mengalungi priuitan warna merah yang biasa bocah pramuka SD punya. Iyak, tukang parkir. Sue bener nih orang.


Anjrit perasaan gua tadi gangeliat wujudnya nih makhluk. Tiba-tiba dateng sambil pura-pura ngitung duit ditangannya seakan ngodein "bayar nyet, gua tukang parkir nih..." Luar biasa. Dari sini gua menyimpulkan kalo tukang parkir adalah spesies baru makhluk hidup 5 dimensi yang bisa menghilang dan muncul kapan saja. Semacem makhluk goib gitu.

Waspada coy!!! Kenalin ciri-cirinya sebelum lu terkena jebakan makhluk tuhan yang satu ini. Beberapa fakta dan logika tukang parkir akan gua bahas dibawah ini.

1. Ciri-ciri tukang parkir.

Tukang parkir memiliki ciri-ciri khusus. Diantaranya:
1. Memakai baju seragam (gak semuanya).
2. Memakai perhiasan wajib, kalung priwitan.
3. Tangan kirinya memegang recehan.
4. Memakai topi sombrero (gak semuanya)
Kenali ciri-cirinya, pahami sifatnya. 

2. Jenis-jenis tukang parkir.

Ada 2 jenis tukang parkir yang beredar di Indonesia. Yaitu tukang parkir resmi, dan tukang parkir liar. Apa bedanya? 
1. Pertama yang resmi dulu. Yang resmi biasanya pake seragam/rompi, yang biasanya ada lambang daerah atau lembaga di lengan kanan/kirinya. Ini yang mencolok. Dan dia beredarnya di tempat parkir yang semestinya, dan emang diperkerjakan oleh pemerintah setempat atau lembaga yang menyediakan lahan parkir.
2. Tukang parkir liar. Biasanya gak pake seragam, bisa menjelma menjadi warga biasa yang lagi nongkrong-nongkrong. Biasanya suka gaada pas kita dateng, dan muncul ketika kita mau pulang. Tapi ada juga yang liar tapi pake seragam, biar pengunjung yakin aja. Beredarnya di daerah-daerah, biasanya muncul di Indomerek, Alfamerek, Alfalink, Alfabet.

3. Sifat khas dari tukang parkir.

Tukang parkir itu emang unik. Mereka punya ciri khas yang gamudah untuk dilupakan. 
1. Tidak terlihat ketika kita datang.
2. Muncul dari kegelapan ketika kita pulang.
3. Suka protes kalo dikasih Rp 1.000,-
4. Langsung menghilang kalo menerima Rp 2.000,-
5. Suka lama kalo dimintain kembalian (seakan kode ikhlasin aja kembalianya).
6. Suka pura-pura ngitung duit ketika kita lagi ngeluarin motor (biar gak bantuin ngeluarin).
7. Marah-marah kalo gadikasih.

4. Tips menghindarinya.

Berikut tips yang gua sajikan untuk menghindari tukang parkir.
1. Gausah bawa motor.
2. Bawa masuk motornya ke Indomerek.
3. Kantongin motornya.
4. Cari indomerek yang kaga ada tukang parkirnya.
5. Dengan kata lain, gaada cara untuk menghindar dari tukang parkir :'v

5. Thanks to Tukang Parkir.

Meskipun menjadi momok yang menakutkan bagi para pengendara motor/mobil yang pengen ke indomerek, tapi tanpa tukang parkir kita akan merasa was-was sepanjang kita belanja. Berikut peran-peran tukang parkir dalam kehidupan kita:
1. Menjaga motor kita (you don't say)
2. Menjaga helm kita.
3. Membuat nyaman ketika beli minum di Indomaret.
4. Membantu ngeluarin motor (Gak semuanya. Sekali lagi. Gak semuanya.)
5. Membantu menyebrangi jalan (Gak semuanya juga :v)
Jadi meskipun begitu, tukang parkir mempunyai peran yang vital bagi kendaraan kita (alah padahal biar gak di incer sama tukang parkir indomaret deket rumah.) Yeh beneran... coba aja, abis jajan di Indomaret tiba-tiba motor ilang, terus dimarahin emak, dikucilkan masyarakat, setres terus bunuh diri gimana? Kalo ada tukang parkir kan motor gabakal ilang (gak juga sih). 

Segitu aja dulu post gua kali ini, terima kasih yang udah mau baca. Maaf telah menyia-nyiakan waktu anda untuk membaca postingan gua yang gajelas ini. Semoga diberi jalan oleh yang maha kuasa. Ohiya, gua lagi nulis tentang Cerita Seorang Teman yang terbaru, ada 2. Ya ditunggu ajalah. Sekian dan terima kasih.

"Dikasih Rp 2.000,- Tukang Parkirnya langsung buru-buru pergi, dikasih Rp 1.000,- kita yang buru-buru pergi."
-Unknown-
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 comments:

Posting Komentar